FREE

Minggu, 19 Desember 2010

Organic & Eco Fashion



Saat ini seluruh dunia menggunakan produk sandang yang merupakan hasil dari industri tekstil dunia seperti nylon, polyester, katun, wool, pewarna kain, kapas, bahkan sutra. Nylon dan polyester dibuat dari petrochemical yang sangat menghasilkan polusi bagi lingkungan disekitarnya. Bahan - bahan ini termasuk non-biodegradable atau tidak mudah terurai sehingga sulit didaur ulang. Bahkan semua proses industri yang digunakan untuk menghasilkan bahan - bahan ini menggunakan Nitro oksida yang merupakan salah satu gas berbahaya dalam green house effect yang kekuatannya 310 kali lipat dari karbon dioksida. Inilah yang memberikan kontribusi besar yang berpengaruh terhadap global warming. Viscose juga merupakan serat artificial yang dibuat dari bubur kayu. Untuk membuat bahan viscose, bubur kayu dicampur dengan cairan kimia seperti caustic soda dan sulphuric acid.

Bahan katun yang kelihatannya natural justru sebenarnya tidak ramah lingkungan dibanding bahan sintetis lainnya. Kapas merupakan salah satu tumbuhan di dunia yang paling tidak ramah lingkungan karena secara rutin kapas disemprot dengan pestisida dan bahan kimia lainnya. Bahkan petani kapas banyak yang meninggal karena efek dari penggunaan pestisida setiap harinya. Efek pestisida ini juga mempengaruhi ekosistem karena membunuh banyak tanaman atau hewan disekitarnya dan menyebabkan ketidakseimbangan dalam ekosistem.
Bahan - bahan kimia yang digunakan dalam industri tekstil terus digunakan dan efek negatif penggunaan bahan kimia ini bukan saja hanya mencemarkan lingkungan tetapi juga efek negatif terhadap pemakainya. Beberapa bahan kimia yang digunakan bisa menyebabkan kanker. Dan sisa limbah bahan kimia tersebut juga dibuang ke sungai atau perairan yang akan merusak ekosistem.
Isu - isu global warming belakangan ini mencuat dibicarakan oleh banyak kalangan dan mendorong kesadaran dari berbagai pihak untuk mulai melakukan tindakan - tindakan ramah lingkungan yang lebih bersahabat. Bahkan dari kalangan mode, para desainer terkemuka di dunia pun ikut bersikap selektif terhadap penggunaan bahan untuk rencangan mereka dengan cara mengubah dunia melalui Organic & Eco Fashion.

ORGANIC FASHION
Organic Fashion berarti baju - baju yang dibuat dengan menggunakan bahan kimia seminimum mungkin dan yang efeknya paling sedikit terhadap pencemaran lingkungan. Hal ini termasuk penggunaan bahan kimia dalam setiap tahap pemrosesan mulai dari perkebunan kapas, proses pewarnaan dan tahap akhir pembuatan bahan.

ECO FASHION
Eco Fashion merujuk pada pengertian baju - baju yang diproses dengan menggunakan bahan ramah lingkungan dan termasuk dalam kategori Organic Fashion. Baju - baju eco fashion dapat digunakan sebagai daur ulang dan bahkan juga bisa dibuat dari bahan daur ulang seperti botol plastik/ soda. Eco fashion bukan berarti seluruhnya terbuat dari serat organic.

Contoh - contoh bahan yang menggunakan Organic & Eco Fashion :

1. Bahan Rami
Bahan ini dianggap sebagai salah satu eco-friendly karena pada proses pertumbuhannya tidak memerlukan bahan kimia dan bahkan tanaman ini mampu memperkaya unsur tanah yang ditanami dengan akar yang kuat.

2. Bahan Linen
Linen dibuat dari tanaman flax yang merupakan serat alami yang memerlukan penyubur kimia buatan dan lebih sedikit menggunakan pestisida dibandingkan dengan tanaman kapas.

3. Organic Wool
Sekarang ini bahan organic wool telah mengalami peningkatan penggunaan karena diproduksi dengan menggunakan bahan dari hasil perternakan tanpa pengaruh campuran toxic.

4. Natural Dyes (Pewarna Alami)
Pewarna alami dibuat dari tumbuhan, sayuran dan akar - akaran. Variasi warna dapat dihasilkan dari unsur bahan dasar alami tersebut.

Dengan isu ini banyak desainer kelas dunia yang menciptakan rancangan mereka dengan konsep eco-fashion diantaranya Stella McCartney, Versace dan Diesel. Bahkan Giorgio Armani dan Adidas menggunakan bahan organic seperti rami dan bamboo untuk membuat produk - produk terbaik mereka.

Dunia Fashion yang disebut sebagai ramah lingkungan adalah produk - produk re-cycle dan pakaian jenis vintage karena produk - produk ini dapat digunakan kembali dan memberi nilai tambah pada produk tersebut. Sekarang ini bahkan dinegara - negara maju misalnya Amerika sudah banyak dibuat T-Shirt architect atau green designer yang membuat produk mereka dengan menggunakan bahan daur ulang dan bahan second hand.

Produk bahan ramah lingkungan selain soal kualitas yang terjamin, juga memiliki pori sehingga bisa 'bernafas' dan anti alergi karena dibuat dari bahan alami dan tidak memakai bahan yang mengandung unsur bahan bakar fosil seperti kain nylon atau polyester.

Di kalangan selebriti Hollywood ada beberapa artis seperti Angelina Jolie, Natalie Portman, Sienna Miller, dan Alicia Silverstone konsisten dalam memakai produk - produk eco-fashion dan produk ramah lingkungan lainnya.

Di Indonesia bahkan banyak jenis bahan alami yang bisa digunakan untuk produk fashion seperti kulit kerang, tulang, bamboo untuk kancing dan aksesoris lainnya. Ada juga daun pisang, rotan, eceng gondok yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan produk tas dan sepatu.

Sumber : Blink 3rd Edition

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger